Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Makassar berdiri tanggal 11 Juli 1996. Sesuai nomenklatur program studi, awal penyelenggaraan pendidikan berfokus ke ilmu sastra Indonesia. Mata kuliah dalam kurikulum ketika itu lebih dititikberatkan pada pendalaman ilmu-ilmu sastra yang bertujuan menghasilkan luaran ahli sastra Indonesia.
Pada tahun 2009, dilakukan perubahan nama Prodi Sastra Indonesia menjadi Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Perubahan tersebut berdampak ke perubahan kurikulum dengan menempatkan porsi ilmu bahasa sekitar 30 persen dan ilmu sastra 70 persen. Pada tahun 2016, dilakukan pembaharuan kurikulum dengan menyeimbangkan porsi antara mata kuliah ilmu sastra dan ilmu bahasa. Selain itu, juga dilakukan penambahan mata kuliah magang atau Pratik Kerja Lapangan.
Pada tahun 2020, Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia mengambil bagian pada program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Program ini berupaya meningkatkan link and match antara lulusan pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan industri serta perkembangan Ipteks di era Abad 21. Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, sebagai salah satu prodi yang menjadi pilot project pelaksanaan program MBKM UNM, sejak semester ganjil tahun akademik 2020/2021, memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar lebih luas. Mahasiswa berkesempatan mendapatkan kompetensi baru melalui dua bentuk kegiatan pembelajaran di luar program studinya, yaitu Magang dan Pertukaran Pelajar.
Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia telah menyusun kurikulum MBKM berbasis Outcomes Based Education (OBE). Kurikulum tersebut berupaya mengakomodasi pembelajaran yang memberikan tantangan dan kesempatan kepada mahasiswa sesuai karakter dan kebutuhannya masing-masing. Kurikulum MBKM diharapkan dapat membantu mahasiswa mengembangkan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan sesuai keadaan dan dinamika lapangan serta tuntutan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
